Apa Itu Model Pembelajaran Problem Based Learning? dan Bagaimana Langkahnya

Problem-Based Learning, atau sering disingkat PBL, adalah suatu metode pembelajaran yang menekankan pemecahan masalah sebagai pusat dari proses

Apa Itu Model Pembelajaran Problem Based Learning? dan BagaimanaLangkahnya
Apa Itu Model Pembelajaran Problem Based Learning? dan BagaimanaLangkahnya

Caradik.com
Pendidikan adalah aspek kunci dalam perkembangan individu dan masyarakat. Bagaimana kita mengajar dan belajar memiliki dampak besar pada kemampuan seseorang untuk memahami, mengatasi masalah, dan berkembang. Salah satu pendekatan pembelajaran yang semakin populer adalah Problem-Based Learning atau PBL. Mari kita mulai dengan memahami konsep dasar PBL.

Apa Itu Model Pembelajaran Problem Based Learning?

Problem-Based Learning, atau sering disingkat PBL, adalah suatu metode pembelajaran yang menekankan pemecahan masalah sebagai pusat dari proses pendidikan. Dalam PBL, mahasiswa diajak untuk belajar dengan cara aktif dan mandiri dengan menghadapi masalah nyata atau kasus yang relevan dengan bidang studi mereka. Pendekatan ini menuntut mahasiswa untuk berpikir kritis, mencari informasi, berkolaborasi dengan rekan-rekan mereka, dan merumuskan solusi untuk masalah yang mereka temui.

Sejarah PBL dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-20, ketika metode ini pertama kali diperkenalkan di bidang kedokteran. Dr. Howard S. Barrows, seorang dokter dan pendidik, menjadi salah satu tokoh utama dalam perkembangan PBL. Ia mengembangkan pendekatan ini sebagai alternatif dari metode pengajaran tradisional yang lebih pasif. Seiring berjalannya waktu, PBL mulai diterapkan dalam berbagai bidang studi di seluruh dunia, termasuk pendidikan tinggi, ilmu sosial, ilmu alam, dan banyak lagi.

Tujuan Model Pembelajaran Problem Based Learning

Tujuan utama dari Model Pembelajaran Problem Based Learning adalah mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah pada mahasiswa. Namun, ada pula beberapa tujuan lain yang ingin dicapai melalui pendekatan ini, antara lain:

  • Pembelajaran Berbasis Kasus: Mahasiswa belajar melalui kasus nyata yang relevan dengan dunia nyata.
  • Pembelajaran Kolaboratif: PBL mendorong kerja sama antar-mahasiswa, memungkinkan mereka belajar satu sama lain.
  • Motivasi Intrinsik: Mahasiswa lebih termotivasi karena mereka melihat relevansi materi dengan masalah yang harus mereka selesaikan.
  • Pengembangan Keterampilan Metakognisi: Mahasiswa belajar bagaimana mengatur dan mengawasi proses pembelajaran mereka sendiri.
  • Penguasaan Materi Lebih Mendalam: PBL membantu mahasiswa memahami materi secara lebih mendalam karena mereka harus mencari solusi melalui penyelidikan.

Prinsip-Prinsip Dasar Model Pembelajaran Problem Based Learning

Problem-Based Learning (PBL) adalah pendekatan pembelajaran yang unik dengan prinsip-prinsip dasar yang kuat. Dalam bagian ini, kita akan menjelajahi prinsip-prinsip tersebut yang menjadikan PBL begitu efektif dan bermanfaat dalam pendidikan.

A. Pemberian Kasus atau Masalah

Prinsip pertama dari Model Pembelajaran Problem Based Learning adalah pemberian kasus atau masalah sebagai titik awal pembelajaran. Kasus atau masalah ini biasanya merupakan situasi nyata atau skenario yang relevan dengan materi pelajaran. Mahasiswa diberikan kasus ini untuk memotivasi mereka dalam mencari pemahaman lebih dalam tentang materi. Kasus tersebut seringkali tidak memiliki jawaban yang jelas, sehingga mahasiswa harus melakukan penyelidikan dan analisis untuk mencari solusi. Hal ini merangsang pemikiran kritis dan kreatif.

B. Pembelajaran Kolaboratif

PBL mendorong pembelajaran kolaboratif di antara mahasiswa. Mereka ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil dan diberikan tugas untuk bekerja sama dalam menganalisis dan mencari solusi untuk kasus yang diberikan. Kolaborasi ini memungkinkan pertukaran ide, pandangan, dan pengetahuan antar-mahasiswa. Saling berbagi pengetahuan ini dapat memperkaya pemahaman individu dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi.

C. Pemandu Pembelajaran (Facilitator)

Seorang pemandu pembelajaran atau facilitator memiliki peran kunci dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning. Facilitator adalah seorang pengajar yang bukan hanya memberikan materi pelajaran, tetapi lebih sebagai seseorang yang membantu mahasiswa dalam proses pemecahan masalah. Facilitator tidak memberikan jawaban langsung, tetapi membimbing dan mendukung mahasiswa dalam menjalani proses pembelajaran. Mereka bertindak sebagai sumber daya yang membantu mahasiswa menavigasi melalui kasus dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

D. Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa

PBL membalikkan peran tradisional antara guru dan mahasiswa. Dalam pendekatan ini, mahasiswa menjadi pusat dari proses pembelajaran. Mereka aktif mencari informasi, mengorganisasi kelompok kerja, dan memimpin diskusi. Guru atau facilitator, di sisi lain, berperan sebagai pendukung yang memberikan bimbingan saat diperlukan. Dengan cara ini, mahasiswa memiliki kontrol lebih besar atas pembelajaran mereka sendiri.

E. Penyelesaian Masalah sebagai Fokus Utama

Salah satu prinsip paling mendasar dari Model Pembelajaran Problem Based Learning adalah penyelesaian masalah sebagai fokus utama. Dalam PBL, mahasiswa tidak hanya mengingat fakta-fakta, tetapi mereka belajar untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks nyata. Mereka diajak untuk mengidentifikasi masalah, mengembangkan pertanyaan, mencari informasi, dan merumuskan solusi. Dengan demikian, PBL tidak hanya menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat digunakan di kehidupan sehari-hari dan dalam karier mereka.

Langkah-Langkah dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning

Problem-Based Learning (PBL) adalah metode pembelajaran yang melibatkan serangkaian langkah-langkah yang dirancang untuk membantu mahasiswa memahami dan mengatasi masalah atau kasus yang diberikan. Berikut adalah langkah-langkah kunci dalam PBL:

A. Identifikasi Masalah atau Kasus

Langkah pertama dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning adalah identifikasi masalah atau kasus yang akan dipecahkan. Biasanya, kasus atau masalah ini dirancang agar relevan dengan materi pelajaran dan menantang. Mahasiswa akan menerima kasus tersebut dan diberi waktu untuk membacanya dengan cermat. Identifikasi masalah adalah langkah awal dalam merumuskan pemahaman tentang apa yang perlu dipecahkan.

B. Perumusan Pertanyaan-Pertanyaan Kunci

Setelah mengidentifikasi masalah, langkah berikutnya adalah merumuskan pertanyaan-pertanyaan kunci. Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu mahasiswa dalam menjelajahi kasus lebih dalam. Pertanyaan-pertanyaan ini harus dirancang sedemikian rupa sehingga mendorong pemikiran kritis dan refleksi. Mereka dapat mencakup aspek-aspek berikut:

  • “Apa yang menjadi inti masalah ini?”
  • “Apa yang kita tahu tentang masalah ini?”
  • “Apa yang perlu kita pelajari atau cari tahu untuk menyelesaikan masalah ini?”

C. Penelusuran Informasi dan Sumber Belajar

Setelah merumuskan pertanyaan-pertanyaan kunci, langkah selanjutnya adalah penelusuran informasi dan sumber belajar. Mahasiswa harus aktif mencari informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ini dapat melibatkan penggunaan buku teks, jurnal ilmiah, sumber online, atau bahkan wawancara dengan ahli. Penelusuran informasi ini memungkinkan mahasiswa untuk memperdalam pemahaman mereka tentang masalah dan mempersiapkan solusi yang lebih baik.

D. Diskusi dan Kolaborasi dalam Kelompok

Model Pembelajaran Problem Based Learning sering melibatkan kerja kelompok. Setelah mahasiswa melakukan penelusuran awal, mereka berkumpul dalam kelompok untuk berdiskusi tentang kasus atau masalah tersebut. Selama diskusi ini, mereka dapat berbagi informasi, pandangan, dan solusi yang mereka temukan. Kolaborasi dalam kelompok memungkinkan mahasiswa untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan memperkaya pemahaman mereka.

E. Penyajian Solusi atau Jawaban

Langkah terakhir dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning adalah penyajian solusi atau jawaban. Setelah melakukan penelusuran, diskusi, dan kolaborasi dalam kelompok, mahasiswa diharapkan untuk menyusun solusi yang komprehensif dan merinci pemecahan masalah atau jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan kunci. Penyajian ini dapat berupa laporan tertulis, presentasi, atau bahkan demonstrasi praktis, tergantung pada format yang ditentukan.

Kesimpulan

Model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) telah menjadi salah satu metode pembelajaran yang semakin populer dalam dunia pendidikan. Dalam penerapannya perlu dilakukan optimalisasi agar metode atau model ini dapat diimplementasikan dengan maksimal.

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.